+-+Pemberitahuan+-+

Bila foto-foto di sini terlihat kurang bagus, silakan klik di siniatau klik gambar yang anda inginkan untuk melihat gambar langsung dari sumbernya.

Sunday, August 9, 2009

Turis Asing Terintimidasi di Bandara Thailand

Ini dari gugling.com, kutipannya sebagai berikut,


Posted: 07 Aug 2009 09:46 PM PDT

Para turis dan calon penumpang asing di bandar udara internasional Suvarnabhumi (baca: suwanapum), Bangkok, untuk sementara ini patut berhati-hati. Pasalnya, mereka rentan menjadi korban pemerasan dan penipuan di bandara terbesar di Thailand itu.

Menurut kantor berita Associated Press, pemerasan sering berawal di toko-toko bebas cukai di bandara (duty-free shop). Sejumlah turis asal Eropa mengaku pernah difitnah mengutil di toko bebas cukai. Mereka lalu digelandang ke motel lusuh dan di sana diperas hingga ribuan dolar oleh calo setempat.

Sepasang turis Inggris, misalnya, mengaku harus merogoh kocek sebesar US$11.000 (sekitar Rp 109 juta) supaya bisa dibebaskan setelah dituduh mencuri sebuah dompet merk Givenchy dari suatu toko di bandara. Polisi mengaku tak menemukan barang bukti. Namun, bersama dengan otoritas bandara, polisi membantah melakukan penangkapan yang sembrono.
dollar,money, us dollar

Setelah mendapat laporan dari warganya, kedutaan besar Inggris segera mengumumkan peringatan dan berkonsultasi dengan sejumlah kedutaan negara lain atas kasus yang dialami warganya. Seorang pejabat Inggris pun mengadukan kasus itu kepada pihak berwenang Thailand, kata juru bicara Kedubes Inggris, Daniel Painter.

Pemerintah Thailand mengaku prihatin atas kabar itu. “Pemerintah tengah melakukan segala upaya untuk memastikan keamanan para turis,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Thailand, Vimon Kidchob.

Namun, pemerintah Irlandia sudah memberi peringatan kepada warganya agar “sangat berhati-hati” saat menelusuri bandara Suvarnabhumi. “Kami menerima sejumlah laporan bahwa para pengunjung toko telah dituduh melakukan pencurian. Mereka diancam bahwa kasus mereka tidak akan diproses selama berbulan-bulan bila tidak mengaku salah atau membayar denda,” demikian saran berkunjung (travel advisory) dari pemerintah Irlandia.

Pemerintah Irlandia pun meminta para warga yang berbelanja di bandara untuk tidak lupa meminta slip pembayaran agar terhindar dari “kesulitan besar.” Saran itu diterbitkan setelah seorang warga Irlandia berusia 41 tahun dituduh mencuri kosmetik eyeliner merek Bobbi Brown pada 25 Juni 2009.

Warga itu adalah seorang ilmuwan yang saat itu diundang untum menghadiri simposium internasional mengenai ilmu genetika di Bangkok. Namun, kedutaan besar Irlandia tidak bersedia mengungkap lebih rinci atas kasus yang diderita warganya.

Selain Irlandia, Inggris dan Denmark juga memperingatkan warga untuk berhati-hati menyambangi toko-toko bebas cukai di Suvarnabhumi. Toko-toko itu tidak bersekat sehingga pengunjung dianjurkan tidak membawa barang-barang belanjaan yang tidak memiliki slip pembayaran atau bon ketika mengunjungi toko.

Kedubes Denmark pun Juni lalu menerima keluhan dari seorang warganya, yang dituduh mencuri sebuah barang senilai 1.500 baht (sekitar Rp 440.799) dari suatu toko di bandara. Perempuan itu lalu dibawa ke kantor polisi sebelum akhirnya dibawa ke suatu motel dan disekap selama hampir satu minggu. Dia lalu membayar seorang perantara bernama Tony senilai 250.000 baht (sekitar Rp 73,4 juta) supaya dibebaskan.

Demikian ungkap Tove Wihlbrot-Andersen, seorang Konsul Kedubes Denmark. Kasus yang menimpa sejumlah warga asing ini sudah dilaporkan ke surat kabar Thailand. Harian The Nation menerima aduan dari Mike Gilman melalui kolom surat pembaca di Chiang Mai. Dia menyayangkan bahwa skandal itu bisa menimbulkan citra buruk bagi industri pariwisata Thailand.

No comments:

Post a Comment