+-+Pemberitahuan+-+

Bila foto-foto di sini terlihat kurang bagus, silakan klik di siniatau klik gambar yang anda inginkan untuk melihat gambar langsung dari sumbernya.

Sunday, August 9, 2009

Produser Film Dewi Persik Tak Gentar

Ini dari gugling.com, kutipannya sebagai berikut,


Posted: 06 Aug 2009 06:01 PM PDT

Lagi-lagi Dewi Persik kembali bikin heboh. Film Dewi Persik terbaru berjudul ‘Paku Kuntilanak’ menuai aksi protes. Film itu dianggap terlalu vulgar dan hanya memamerkan keseksian penyanyi dangdut tersebut daripada aktingnya.

Produser film ‘Paku Kuntilanak’ dari Maxima Picture, Ody Mulya Hidayat mengaku tak masalah dengan berbagai protes yang datang terhadap film tersebut.

“Pada intinya kita nggak masalah dengan protes-protes itu. Kita justru ingin tahu apa yang sebenarnya mereka protes. Harus jelas,” kata Ody saat dihubungi VIVAnews, Rabu 5 Agustus 2009.

Dewi Persik

Saat ditanya bila film yang dibintangi oleh Dewi Persik itu dianggap terlalu vulgar dan hanya mengangkat erotisme semata. Ody mengatakan bila adegan vulgar di film itu tidak separah yang dibayangkan orang.

“Kalau adegan vulgar, banyak kok film yang juga menjual adegan vulgar, kenapa hanya film ini yang diributkan,” ucapnya. Ody mengaku bila memang ada masalah pada filmnya, pihaknya siap duduk bersama dan bicara secara baik-baik.

“Kita bisa diskusikan dengan baik dan duduk bersama-sama membahasnya. Kalau seperti itu kan lebih enak,” ujarnya.

Film ini diprotes oleh pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pihak MUI meminta agar film ini tidak ditayangkan karena dianggap terlalu vulgar. Pihak MUI merasa film ini tidak layak tayang dan turut mempertanyakan pada LSF (Lembaga Sensor Film) mengapa beberapa adegan seronoknya lolos untuk disiarkan.

Film yang dimainkan oleh Dewi Persik ini, konon banyak mempertontonkan beberapa adegan seronok. Diantaranya, adalah saat istri Aldi Taher ini tampil setengah bugil dengan pakaian dalam dan memperlihatkan bentuk payudaranya.

Tidak percaya kalau Dewi dianggap terlalu vulgar? Simak video trailer Paku Kuntilanak berikut:

No comments:

Post a Comment