+-+Pemberitahuan+-+

Bila foto-foto di sini terlihat kurang bagus, silakan klik di siniatau klik gambar yang anda inginkan untuk melihat gambar langsung dari sumbernya.

Tuesday, September 8, 2009

tahun-2013 siaran televisi analog di kota besar dihentikan

Ini dari gugling.com, kutipannya sebagai berikut,
Tahun 2013 adalah saat penghentian siaran televisi analog di kota-kota besar, penghentian siaran oleh pemerintah itu akan dilakukan secara bertahap, hingga di kota-kota kecil sampai paling lambat pada tahun 2015.

Rencana ini terkait dengan program penyiaran televisi digital di Indonesia, yang ditargetkan sudah tersiar menyeluruh pada tahun 2017-1018. “Sebab itu, tahun 2009-2012 akan menjadi masa sosialisasi dan perkenalan siaran televisi digital,” kata Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Freddy H. Tulung, pada acara penyerahan alat penerima siaran televisi digital (set up box) secara simbolis kepada masyarakat, di Departemen Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (26/6).

Pada masa perkenalan yang disebut sebagai periode simulcast tersebut, siaran televisi analog dan digital akan disiarkan berbarengan. Di masa ini, pemerintah akan berusaha menyediakan alat penerima siaran televisi digital. “Dan ke depan akan kami dorong alatnya tidak impor lagi, supaya harganya menurun,” ujarnya.

Pada tahun 2010, pemerintah juga akan memulai menghentikan pemberian ijin baru terhadap siaran televisi analog. Pada tahun yang sama, pemerintah juga akan mulai memberikan izin-izin atau lisensi baru terhadap pendirian infrastruktur siaran televisi digital.

Saat ini, siaran televisi digital di Indonesia masih dalam tahap percobaan. Tahap ini dilaksanakan oleh dua konsorsium untuk penerimaan tidak bergerak (fixed reception), dan dua konsorsium penerimaan bergerak (mobile TV).

Menurut Freddy, empat konsorsium itu melakukan siaran dengan dipinjami izin sementara siaran televisi digital. Ia mentargetkan masa percobaan tersebut paling lambat bisa selesai pada akhir 2009.

Ketua Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) Ishadi, optimis pelaksanaan program siaran televisi digital tidak akan terlalu sulit diterapkan di Indonesia. “Sebab, secara teknis transmisi lama cukup di-re tune saja untuk siaran televisi digital,” kata Ishadi.

Soal biaya, bagi salah satu konsorsium ini, tidak terlalu mahal. Sebab, tidak melebihi dari Rp 100 juta. “Jadi, bisa menggunakan pemancar lama yang ada,” ujarnya. sumber: TEMPO Interaktif.

No comments:

Post a Comment