+-+Pemberitahuan+-+

Bila foto-foto di sini terlihat kurang bagus, silakan klik di siniatau klik gambar yang anda inginkan untuk melihat gambar langsung dari sumbernya.

Saturday, January 30, 2010

Sejarah Sulap

Ini dari gugling.com, kutipannya sebagai berikut,

Posted: 28 Jan 2010 09:10 AM PST

Dalam permainan sulap, mungkin kita akan teringat dengan pesulap terkenal seperti David Copperfield, Houdini, Derren Brown, atau yang lebih funky seperti duo kocak Penn & Teller, pesulap jalanan David Blaine, si gila Criss Angel.

Sementara itu di Indonesia juga terbayang sosok populer pesulap hebat seperti: Dedy Corbuzier (Mentalism), Romy Rafael (HypnoMental), Demian Aditya(Illusionist), Uya Kuya(Mixed magic), dan Dedy Marquis (Hypnotist).

Mereka adalah anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia lewat sulap yang menjadi gaya hidup mereka.
sejarah sulap
Namun, apakah Anda tahu sejarah sulap? Kapan dan dimana asal muasal sulap?
Pada jaman batu dahulu, menciptakan api sudah dianggap sebagai sulap. Namun sulap yang dimaksud di sini adalah sulap sebagai bentuk seni pertunjukan.

Ada bukti dokumen tertua yang ditulis sekitar tahun 1700 SM pada lembaran papyrus menceritakan suatu pertunjukan sulap ditemukan. Seorang pesulap Mesir bernama Deddy, dipanggil untuk menghibur Raja Cheops. Salah satu dari trik yang ditunjukannya adalah memotong kepala seekor hewan dan mengembalikannya dalam keadaan hidup tanpa terluka sama sekali.

Oleh sang Raja, Deddy diminta untuk mengulang triknya dengan menggunakan narapidana. Deddy menolaknya dan membuat Raja kecewa, namun ia mengulang kembali trik tersebut dengan menggunakan seekor sapi jantan.

Waktu terus bergulir, tidak banyak catatan sejarah yang membicarakan tentang trik sulap pada jaman dahulu. Namun trik Cups and balls adalah salah satu trik sulap yang tertua. Egyptologis menyatakan bahwa ada catatan lukisan di sebuah dinding kuburan Mesir Tua di Beni Hasan yang berumur antara 2500-2200 tahun sebelum Masehi.

Lukisan tersebut menggambarkan dua orang yang sedang bermain dengan empat buah cangkir. Cups and balls merupakan trik yang sangat tua dan masih popular hingga saat ini.

Sejak abad ke-18 sulap menjadi suatu bentuk pertunjukan yang sangat populer. Isaac Fawkes (1675-1731) merupakan seseorang yang mempopulerkan sulap di Inggris. Salah satu dari kehebatannya adalah trik pohon apel yang tumbuh, mekar & menghasilkan buah hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Dia menjadi sangat terkenal dan menjadi kaya raya hingga kematiannya.

Giuseppe Pinetti (1750 -1800), lahir di Itali, merupakan sosok lain yang juga penting dalam sejarah sulap. Begitu tenarnya hingga ia sering diminta tampil untuk keluarga kerajaan. Namun pada tahun 1783, saat ia sedang mengadakan pertunjukan di Paris, Henri Decremps, seorang ahli hukum yang juga seorang pesulap amatir, membongkar metode sulap Pinetti dalam sebuah buku.

Ironisnya hal tersebut justru menjadikan Pinetti makin tenar, bahkan lebih tenar dari sebelumnya. Pada tahun 1784, ia mengadakan pertunjukan di Haymarket Theatre, London, suatu event yang sangat penting karena merupakan awal perpindahan dari seni sulap jalanan dan Festival Pekan Raya menjadi pertunjukan teater. Hal tersebut menjadi inspirasi bagi pesulap generasi berikutnya.

John Henry Anderson (1814 -1874) adalah pesulap dari Skotlandia, yang sering disebut sebagai The Wizard of the North. Dia sukses menembus Eropa, Amerika dan Australia. Bahkan lebih dahulu dari Harry Houdini, pesulap yang paling terkenal dalam publikasi.

Anderson dikenal dengan alat-alatnya yang sangat besar & terbuat dari perak solid. Dia sempat menjadi kaya, namun akhirnya kehilangan semua kekayaan setelah teater tempat ia melakukan pertunjukan habis terbakar dan menjadikan ia bangkrut.

Sejak saat itu masyarakat mengenal sulap sebagai suatu bentuk seni pertunjukan. Kepopuleran dunia sulap berlanjut hingga ke abad berikutnya. Bahkan banyak bermunculan pesulap-pesulap hebat. Pada masa tersebut belum ada pertunjukan televisi. Sulap merupakan salah satu bentuk pertunjukan live yang sangat populer dan membangkitkan antusias masyarakat dimanapun mereka mengadakan pertunjukan.

No comments:

Post a Comment